Profil Isyana Bagoes Oka, mantan jurnalis jadi calon wakil menteri
Kehadiriannya di kediaman Prabowo menjadi isyarat bahwa nantinya ia akan menjadi salah satu Calon Menteri di kabinet Pemerintahan Prabowo Subianto dalam lima tahun ke depan.
Namun, kepastian tentang posisi kementerian apa yang akan dijabat oleh mantan model dan jurnalis ini belum terungkap jelas.
Dengan banyaknya tokoh yang hadir di kediaman Prabowo ini menjadi tanda kesiapan jelang pelantikannya pada 20 Oktober mendatang.
Lalu siapa sosok Isyana Bagoes Oka sebenarnya? dan bagaimana sepak terjangnya? simak ulasan berikut ini.
Profil Isyana Bagoes Oka
Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka lahir di Jakarta pada 13 September 1980, reputasinya dibangun sebagai seorang model, pembawa acara, penyiar berita dan anggota dewan pembina Partai Solidaritas Indonesia.
Dalam dunia modeling, ia pernah meraih penghargaan juara favorit pilihan pembaca pada pemilihan Wajah Femina tahun 2000.
Pendidikan
Isyana Bagoes Oka merupakan alumni dari jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia, dirinya lulus program Sarjana S1 di tahun 2003 sebelum akhirnya mengawali karier sebagai reporter.
Karier
Setelah lulus dari UI, ia mulai bekerja sebagai reporter di Trans TV. Setelah sekitar satu tahun bekerja, Isyana pindah ke TV7 (sekarang Trans7) dan menjadi pembawa acara berita sambil tetap melakukan peliputan.
Tiga tahun berselang, tepatnya tahun 2007, Isyana dipercaya sebagai produser berita program Seputar Indonesia sekaligus sebagai pembawa berita di RCTI. Pada saat yang sama, ia meliput berbagai peristiwa penting seperti pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2008, Tsunami Aceh, dan Bom Bali II.
Deretan tokoh yang pernah diwawancarai Isyana antara lain George W. Bush saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, bintang dan pelatih sepak bola Pep Guardiola, Cesc Fabregas, Robert Pires hingga Javier Zanetti.
Di tahun 2013, Isyana bergabung dengan Metro TV dan bertugas sebagai wartawan di Istana Presiden pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah meninggalkan Metro TV, ia melanjutkan kariernya sebagai pembawa berita dan pembawa acara talkshow di beberapa stasiun televisi swasta, seperti Sindo TV, Kompas TV dan Fox Sports Asia.
Setelah lebih dari satu dekade bekerja di bidang media dan jurnalis, Isyana Bagoes Oka memutuskan langkahnya untuk masuk ke dunia politik, tepatnya pada tahun 2014, bersama dua rekannya, Grace Natalie dan Raja Juli Antoni, mereka menginisiasi berdirinya Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kemudian pada tahun 2015, secara resmi dirinya dinyatakan menjabat sebagai ketua DPP PSI.
Hal ini dilakukan karena dirinya mengaku terinspirasi mendiang neneknya, Gedong Bagoes Oka yang pernah menjadi anggota DPR dan anggota MPR untuk Utusan Golongan Hindu.
Selanjutnya, dalam Pemilu 2019, Isyana bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin. Ia juga mencalonkan diri sebagai Anggota Legislatif dari PSI untuk daerah pemilihan Banten III (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan) dan termasuk dalam 10 besar perolehan suara teratas dengan 48,819 suara pribadi dan total akumulasi suara PSI di Banten III dengan 130,010 suara.
Namun sayang, suara nasional PSI yang tidak melampaui ”parliamentary threshold” sebesar 4 persen membuatnya tidak lolos menjadi anggota DPR-RI.
Film
Selain berkarier di dunia jurnalistik dan politik, Isyana juga pernah terlibat dalam beberapa film seperti “Habibie & Ainun” (2012) dan “2014: Siapa di Atas Presiden?” (2014).
Baca juga: Profil Silmy Karim, calon wakil menteri berlatar Dirjen Imigrasi
Baca juga: Profil Taufik Hidayat, legenda bulu tangkis masuk radar kabinet baru
Baca juga: Sosok Stella Christie, Profesor Tsinghua University calon anggota kabinet Prabowo
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
Tinggalkan Balasan