Profil Gus Miftah, ulama nyentrik di bursa politik
Miftah Maulana Habiburrahman, nama lengkap Gus Miftah, menegaskan bahwa dirinya tidak diminta menjadi wakil menteri. Menurutnya, Prabowo memintanya lebih fokus pada isu moderasi dan toleransi.
“Yang jelas bukan wakil menteri. Bapak memerintahkan untuk lebih banyak fokus pada moderasi, toleransi, dan semacamnya,” ujar Gus Miftah saat menanggapi spekulasi netizen usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (15/10).
Lalu, siapa sebenarnya Gus Miftah? Berikut profilnya
Profil Gus Miftah
Miftah Maulana Habiburrahman adalah seorang pendakwah ternama di Indonesia. Ia merupakan pendiri Pondok Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Gaya dakwahnya yang unik dan berbeda dari kebanyakan ulama menjadikan dirinya figur populer, terutama di kalangan generasi muda.
Lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981, Gus Miftah merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan memiliki garis keturunan langsung dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo. Meskipun berasal dari keluarga pesantren yang kuat, Gus Miftah memilih pendekatan dakwah yang modern, santai, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Salah satu contoh metode dakwah yang berbeda yang dilakukan Gus Miftah adalah ketika ia menggelar acara shalawat di sebuah klub malam di Bali pada tahun 2018. Langkah itu mencerminkan upayanya untuk menyebarkan pesan agama kepada mereka yang biasanya kurang tersentuh oleh dakwah konvensional.
Pondok Pesantren Ora Aji yang dipimpinnya juga dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan yang menarik perhatian masyarakat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain sebagai mubalig, Gus Miftah aktif dalam kegiatan sosial dan sering memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Gaya dakwah yang modern
Gaya ceramah Gus Miftah yang humoris, santai, dan mudah dipahami membuatnya disukai oleh banyak kalangan, terutama generasi muda. Ia sering menggunakan analogi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, menjadikan pesannya lebih mudah diterima.
Tak jarang, ia berdakwah di tempat-tempat yang tidak biasa, seperti klub malam, dengan tujuan menjangkau lebih banyak orang, terutama mereka yang selama ini kurang tersentuh pesan agama.
Meski memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat, serta meraih gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, Gus Miftah tetap memilih pendekatan yang lebih relevan dengan zaman, memadukan tradisi pesantren dengan elemen dakwah yang modern dan kontemporer.
Pendukung Prabowo Subianto
Gus Miftah juga dikenal sebagai salah satu loyalis Prabowo Subianto, khususnya selama masa kampanye Pemilihan Presiden 2024. Gus Miftah menjadi sosok yang aktif memberikan dukungannya kepada Prabowo dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, dalam berbagai kesempatan.
Salah satu kampanye Gus Miftah untuk Prabowo-Gibran berlangsung di acara istighosah hafidzah, di Semarang.
Dalam acara yang berlangsung pada Sabtu, 30 Desember 2023 itu, Gus Miftah dan politisi Partai Golkar Dico Ganinduto, memberi melakukan kampanye di hadapan ribuan Nyai dan Nawaning Hafidzah Se-Jawa Tengah.
Penutup
Dengan pendekatan dakwah yang modern dan jangkauan yang luas. Ia tidak hanya aktif dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga dalam berbagai aktivitas sosial dan politik.
Keterlibatannya dalam isu-isu toleransi dan moderasi menegaskan pentingnya peran agama dalam menjaga keharmonisan sosial di Indonesia.
Meski sering menuai kontroversi, Gus Miftah tetap menjadi salah satu figur penting dalam dinamika keagamaan dan sosial-politik Tanah Air.
Baca juga: Profil Raffi Ahmad, dari panggung hiburan ke panggung politik
Baca juga: Profil Mugiyanto, aktivis 1998 calon wamen kabinet baru
Baca juga: Sosok Suahasil Nazara, kandidat wamen keuangan dalam kabinet Prabowo
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024
Tinggalkan Balasan