Profil Prof Dr Fauzan, mantan rektor UMM yang masuk kabinet Prabowo
Prof. Fauzan diprediksi akan mengisi posisi strategis sebagai menteri atau wakil menteri, yang akan berperan penting dalam bidang pendidikan tinggi, riset, dan teknologi.
Prof Dr Fauzan MPd, yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama dua periode dari 2016 hingga 2024 ini adalah sosok yang cukup dikenal di dunia pendidikan. Ia juga merupakan guru besar UMM di bidang pendidikan serta penggagas Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M).
Baca juga: Sosok Suahasil Nazara, kandidat wamen keuangan dalam kabinet Prabowo
Karir Fauzan di dunia pendidikan dimulai pada tahun 2000, ketika ia menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Umum UMM di bawah kepemimpinan Prof Muhadjir Effendy, yang saat itu menjabat sebagai rektor. Fauzan kemudian menjabat sebagai Dekan Fakultas Pendidikan UMM dari 2009 hingga 2012. Pada tahun 2016, ia menggantikan Prof Muhadjir Effendy sebagai Rektor UMM hingga tahun 2024.
Selama menjabat sebagai rektor, Prof Fauzan banyak mencetak prestasi. Ia berhasil memperluas kerja sama UMM dengan berbagai institusi pendidikan internasional sehingga memberikan peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam kolaborasi global. Di bawah kepemimpinannya, UMM tidak hanya berfokus pada prestasi akademik tetapi juga pengembangan soft skill para lulusannya agar siap bersaing di pasar global.
Salah satu inisiatifnya yang paling dikenal adalah Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat (P3M), di mana para profesor UMM terlibat dalam pengembangan masyarakat, terutama di bidang produksi pangan di Pulau Jawa dan Bali. Selain itu, Prof Fauzan juga memperkenalkan program Center of Excellence (CoE) di UMM, program ini bertujuan mencetak lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri, terutama di sektor digital, pertanian dan kelautan. Di bawah program ini, UMM membentuk 45 CoE untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja secara langsung.
Pada tahun 2023, Fauzan juga terlibat dalam politik sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Perannya tersebut semakin memperkuat posisinya sebagai figur penting di bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat saat ini.
Baca juga: Pakta integritas jadi langkah awal Prabowo untuk wujudkan astacita
Baca juga: Menteri Prabowo akan ditatar di Akmil Magelang setidaknya tiga hari
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024
Tinggalkan Balasan